Robin Mahendra

[Anda kebingungan ingin ngrim sms atau BBM dengan tulisan arab, atau bikin karya tulis dengan unsur arab] 
satu lagi di hari ini saya ingin berbagi sedikit untuk anda yang ingin bergaya dalam menulis kata-kata arab, yang sering sekali kita mendengarnya,.. langsung aja berikut ini: 
 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ (Assalamu 'alaikum Wr. Wb)

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ (Wa 'alaikum salam Wr. Wb)
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmanirrahim)
اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan )
اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar )
اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah)

 اَللّهُ (Allah) 
آمِّينَ (amin)
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)
بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ ( Do'a untuk Pengantin )
حَلاَلً (halal) حَرَمً (haram)
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ (innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun)
اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)
جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)
جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)
جَزَاكُمُ اللّهُ (jazakumullah)
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ(laa haula wa laa quwwata illa billah)
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)
مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)
 سُبْحَانَ اللّهُ (subhanallah)
 اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)
 تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ (taqabalallahu minna wa minkum)
تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (taqabal ya kariim)
وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ (penutup ceramah)


semoga bermanfaat :-)
Read More …

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Salam sejahtera buat semua yang baca blog gue...
kali ini saya akan bicara sedikit tentang fakta keluargakhususnya prilaku seorang anak.
apabila anak anda selama ini masih dirasa belum baik dalam berprilaku, dengan kata lain anak anda tidak mengikuti perkataan anda, maka perlu ditanyakan bagaimana sikap anda selama ini dalam keseharian saat bersamanya(anak). tidak sedikit anak merasa kesal saat dia diberi pengarahan secara visual oleh orang tuanya, karena terkesan dimarahi atau terkekang. oleh karena itu, saran saya kepada anda orang tua anak indonesia berikanlah contoh langsung dalam bertindak atau berprilaku, sehingga anak akan terketuk hatinya oleh kebiasaan dalam dunia kecilnya (keluarga). 

contoh gamblangnya ya... 
  1. jika anda menginginkan anak anda rajin shalat (maaf yang beragama nonmuslim) anda ajak anak anda berjamaah tiap harinya dalam 5 waktu. sehingga anak anda akan terbiasa
  2. jika anda ingin anak anda berbicara baik dan sopan terhadap anda, maka biasakanlah setiap harinya ajak dia berbicara dengan baik dan sopan, dengan perasaan dan lemah lembut اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ anak anda akan terbiasa dengan hal itu.
  3. jika anda menginginkan buah hati anda rajin mengerjakan PR atau tugas2nya dirumah, maka berikanlah contoh kepadanya dengan perbuatan langsung, ajak dia mengerjakan PR bersama anda (dengan anda disisinya) bukanya anda hanya marah2 dan memaki-maki (berbicara lentang) dirinya untuk mengerjakan PR. hal ini lah yang menimbulkan fikiran stress di hati buah hati anda.
  4. dan banyak lagi contoh lainnya... (pikir ndri lah,,, pak buk) :-D 
 OK itu saja yang bisa saya berikan, terimakasih sudah repot-repot membaca... jangan lupa komentarnya ya kawand, terimakasih
Read More …

Arobinjaka.blogspot.com, JEMBER - Malam pergantian tahun sudah kita lewati. Kini kita sudah menginjak 1 Januari 2014. Beberapa hari menjelang datangnya tahun yang baru, beredar di jejaring sosial dan pesan pendek (SMS) tentang 1 Januari 2013 yang bertepatan dengan Rebo Wekasan dalam penaggalan Jawa yang sering juga dikaitkan dengan istilah Arba Mustamsir.
Rebo Wekasan dalam kepercayaan Jawa menyebut pada hari Rabu terakir dalam bulan Sapar penanggalan Jawa (Shafar dalam penanggalan Islam).
Ada yang menyebut Rebo Wekasan berasal dari kata Rebo Pungkasan alias Rabu Terakhir. Ada yang juga menyebut wekasan berasal dari kata Hasan alias baik (Sunda Banten). Di Madura terkenalRebbuh Bekasen.
Rebo Wekasan kemudian berkonotasi sebagai Hari Sial alias Hari Bala karena dikaitkan dengan kepercayaan bahwa Allah akan menurunkan bala ke dunia paling banyak di hari itu. Dalam pandangan sebagian penganut Islam, hari tersebut disebut Arba’ Mustamir
Di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, pro kontra tentang Rebo Wekasan dan ritual yang mengikutinya telah menjadi pembahasan sejak tahun 1900-an, terbukti dengan adanya fatwa dari Kiai Hasyim Asya’ari, pendiri NU yang juga kakek Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, mantan Presiden Indonesia.
Berikut penjelasan Kiai Hasyim yang dipanggil dengan gelar Hadratus Syeikh ketika melakukan tanya jawab seperti dikutip jombang.nu.or.id:
Syaikh Hasyim Asya’ari : “Ora wenang pituwah, ajak-ajak, lan nglakoni sholat Rebo Wekasan lan sholat hadiah kang  kasebut ing su-al kerono sholat loro iku mau dudu sholat masyru’ah fis Syar’i lan ora ono asale fis syar’i”. (Tidak boleh memberi fatwa, mempromosikan, dan melakukan Salat Rebo Wekasan dan salat hadiah sebagaimana tersebut dalam pertanyaan, karena kedua salat tersebut bukan salat yang disyariatkan dalam syariat dan tidak ada asalnya dalam syariat)
Situs resmi NU, nu.or.id juga memajang penjelasan tentang Rebo Wekasan dan Arba’ Mustamir:
Bulan Safar  adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriah Islam. Sebagaimana bulan lainnya, ia merupakan bulan dari bulan-bulan Allah yang  tidak memiliki kehendak dan  berjalan sesuai dengan apa yang Allah ciptakan untuknya.
Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan bahwa bulan Shafar adalah bulan sial. Tasa’um (anggapan sial) ini telah terkenal pada umat jahiliah dan sisa-sisanya masih ada di kalangkan muslimin hingga saat ini.
Abu Hurairah berkata, bersabda Rasulullah,
Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.” (H.R.Imam al-Bukhari dan Muslim).
Ungkapan hadits laa ‘adwaa’ atau tidak ada penularan penyakit itu, bermaksud meluruskan keyakinan golongan jahiliyah, karena pada masa itu mereka berkeyakinan bahwa penyakit itu dapat menular dengan sendirinya, tanpa bersandar pada ketentuan dari takdir Allah.
Sakit atau sehat, musibah atau selamat, semua kembali kepada kehendak Allah. Penularan hanyalah sebuah sarana berjalannya takdir Allah. Namun, walaupun keseluruhannya kembali kepada Allah, bukan semata-mata sebab penularan, manusia tetap diwajibkan untuk ikhtiar dan berusaha agar terhindar dari segala musibah. Dalam kesempatan yang lain Rasulullah bersabda: “Janganlah onta yang sakit didatangkan pada onta yang sehat”.
Maksud hadits laa thiyaarota atau tidak diperbolehkan meramalkan adanya hal-hal buruk adalah bahwa sandaran tawakkal manusia itu hanya kepada Allah, bukan terhadap makhluk atau ramalan. Karena hanyalah Allah yang menentukan baik dan buruk, selamat atau sial, kaya atau miskin. Dus, zaman atau masa tidak ada sangkut pautnya dengan pengaruh dan takdir Allah. Ia sama seperti waktu- waktu yang lain, ada takdir buruk dan takdir baik.
Empat hal sebagaimana dinyatakan dalam hadits di atas itulah yang ditiadakan oleh Rasulullah dan ini menunjukkan akan wajibnya bertawakal kepada Allah, memiliki tekad yang benar, agar orang yang kecewa tidak melemah di hadapkan pada perkara-perkara tersebut.
Bila seorang muslim pikirannya disibukkan dengan perkara-perkara tersebut, maka tidak terlepas dari dua keadaan. Pertama: menuruti perasaan sialnya itu dengan mendahulukan atau meresponsnya, maka ketika itu dia telah menggantungkan perbuatannya dengan sesuatu yang tidak ada hakikatnya. Kedua: tidak menuruti perasaan sial itu dengan melanjutkan aktivitasnya dan tidak memedulikan, tetapi dalam hatinya membayang perasaan gundah atau waswas. Meskipun ini lebih ringan dari yang pertama, tetapi seharusnya tidak menuruti perasaan itu sama sekali dan hendaknya bersandar hanya kepada Allah.
Penolakan akan ke empat hal di atas bukanlah menolak keberadaannya, karena kenyataanya hal itu memang ada. Sebenarnya yang ditolak adalah pengaruhnya. Allah-lah yang memberi pengaruh. Selama sebabnya adalah sesuatu yang dimaklumi, maka sebab itu adalah benar. Tapi bila sebabnya adalah sesuatu yang hanya ilusi, maka sebab tersebut salah.
Muktamar NU yang ketiga, menjawab pertanyaan “bolehkah berkeyakinan terhadap hari naas, misalnya hari ketiga atau hari keempat pada tiap-tiap bulan, sebagaimana tercantum dalam kitab Lathaiful Akbar” memilih pendapat yang tidak mempercayai hari naas dengan mengutip pandangan Syekh Ibnu Hajar al-Haitamy dalam Al-Fatawa al-Haditsiyah berikut ini:
“Barangsiapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti bukan untuk ditinggalkan dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya, tidak berdasarkan hitung-hitungan dan terhadap Tuhannya selalu bertawakal. Dan apa yang dikutip tentang hari-hari nestapa dari sahabat Ali kw. Adalah batil dan dusta serta tidak ada dasarnya sama sekali, maka berhati-hatilah dari semua itu” (Ahkamul Fuqaha’, 2010: 54).
Read More …

Aku bersama Nevi'sSellyDesyMuhammad DwiWendaجمالMuhammad, mbok Siti, mbokMaulida, mbok Lyta DeristyaMifta Faruququruiyuk QiqukQiqukPebri.  kami anggota UKM di UNEJ, Julukanya PENCAK ORGANISASI
Banyak yang ku rasa, keluarga baru yang membuatku senang dan terharu... syukurlah, semoga kebersamaan dan persaudaraan ini tidak terputus slamanya.. amiin
acaranya biasa Bakar-bakar lah, ada jagung, ketela, dan Ubi... masalah makanan udah di bikinin sama kaum hawa,... hehehe...

Oiya jangan lupa bagi kalian yang udah nonton blog gua, hukumnya Fardu'ain buad ngoment yak...!

INI PUBLIKASI NYA



























































































Read More …

Cute Animal